Rabu, 19 Februari 2025, menjadi kesempatan bersejarah bukan hanya bagi PINKAN Indonesia tetapi juga Sivitas Akademika Insitut Seni Indonesia Padang Panjang Sumatera Barat. Dalam kesempatan bersejarah yang dimaksud, setelah beberapa hari sebelumnya diserahkan seperangkat alat musik kolintang kepada pihak kampus, hari ini dilakukanlah kunjungan kerja PINKAN Indonesia sekaligus memperkenalkan musik kolintang kepada jajaran Pimpinan Kampus, Rektor dan Wakil Rektor yang terkait, para Pimpinan Prodi, serta mahasiswa baik di Program Studi Musik, Film dan Televisi, Pariwisata bahkan Antropologi Budaya, menyaksikan beberapa pertunjukan musik kolintang sebagai perkenalan awal kepada kampus ISI Padang Panjang dan semua yang tercakup didalamnya.
Penny Iriana Marsetio selaku pimpinan PINKAN Indonesia, mengatakan bahwa musik kolintang telah diakui UNESCO pada 5 Desember 2024. Hari ini kami berkesempatan mengunjungi sekaligus memperkenalkan kolintang dengan mempertunjukkan musik kolintang dalam permainan musik oleh pelatih yang diwakili oleh: Mauritz Tumandung, Dolof Malalantang, Ferdinan Soputan, Rama Wowor dan Ambrosius Loho, dalam sebuah suguhan musik kolintang di Gedung Pertunjukan ISI Padang Panjang.
Inilah bukti bahwa musik kolintang setelah diakui UNESCO menjadi miliik orang Indonesia, semua warga di NKRI. Kolintang ini menembus batas peradaban. Kolintang menyatukan kita semua, yang menyata lewat bisa dimainkan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun, demikian tegasnya.
Sementara itu, dalam kunjungan kerja ke ISI Padang Panjang, tim DPP PINKAN Indonesia juga diperkuat oleh Sekjen PINKAN Nanny Suryo, dan Neneng Roswita.
Kendati begitu, proses pewarisan kolintang sangat diyakini harus merupakan gerak bersama seluruh masyarakat Indonesia agar kiranya kolintang ini bergaung terus sepanjang waktu di segala penjuru Indonesia bahkan dunia.
Sementara itu, Rektor ISI Padang Panjang Dr. Febri Yulika, S. Ag., M. Hum menyatakan bahwa musik kolintang telah diakui oleh UNESCO, merupakan inspirasi bagi kami di Sumatera Barat secara khusus di Padang Panjang, untuk bergerak bersama agar salah satu seni budayanya untuk bisa diusulkan agar mendapatkan pengakuan oleh UNESCO. Hal ini harus terus diupayakan dalam hal gaung yang berkelanjutan, karena benar apa yang dikatakan oleh Ketua PINKAN Indonesia, menggaungkan kolintang harus dalam gerak bersama.
Di sisi yang sama, Rektor menambahkan bahwa ISI Padang Panjang adalah sekolah seni yang kedua tertua di Indonesia setelah ISI Surakarta. Jadi, bukan sesuatu yang kebetulan bahwa kedatangan PINKAN Indonesia ke sini adalah sebuah kehormatan yang sangat membanggakan kami, karena selebihnya bahkan PINKAN Indonesia memberikan hadiah yang sangat berharga yakni 1 set kolintang ini, telah sangat membantu berbagai hal yang terbuka untuk kelanggengan musik kolintang setelah diakui oleh UNESCO. Adapun kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran film Lokananta yang disutradarai oleh Puguh PS. Admaja di gedung film dan televisi, ISI Padang Panjang.
Akhirnya, Kolintang merupakan musik yang sangat terbuka, maka keterbukaan ini adalah sebuah kekuatan yang bisa membangun konstruksi yang semakin mantap untuk pemajuan kebudayaan Indonesia. Salam Kolintang.
Sumber : https://komentar.id/pilihan/kerja-sama-pinkan-indonesia-isi-padang-panjang-kerjasama-dalam-pelestaraian-musik-kolintang/